Selasa, 15 Februari 2011

Valentine, harus dirayakan atau ditolak?

Valentine, entah kenapa, begitu menyihir hati banyak orang. Orang yang biasanya kaku mendadak jadi romantis banget, yang biasanya nggak pedulian tiba-tiba jadi perhatian banget. Lantas, perlukah kita sebagai anak muda merayakan Valentine?
Tidak terbantahkan kalau Valentine’s day memang hari yang istimewa. Terutama bagi mereka yang sudah mempunyai pasangan. Saat-saat seperti ini bagi mereka adalah saat yang tepat untuk mengekspresikan kasih dan perasaan yang mereka miliki. Tidak heran, banyak jejaka yang memilih menyatakan cintanya di hari istimewa ini. Panah asmarapun berterbangan ke arah dara-dara muda. Masalah diterima atau ditolak itu urusan belakangan.
Sementara, orang yang masih malu-malu kucing, memilih menjadi secret admirer, atau penggemar rahasia. Merekapun tidak kekurangan cara untuk menyatakan perasaannya. Ada yang suka kirim coklat lope-lope dilengkapi surat wangi tanpa nama, ada yang kirim sekotak coklat ditambah kartu ucapan yang romantis, lagi-lagi tanpa nama. Untuk penggemar rahasia, mereka sudah cukup puas ketika perasaan yang dipendam bisa diutarakan tanpa harus kehilangan muka kalau ditolak. Intinya Valentine menjadi hari yang begitu pas untuk menyatakan cinta. Hmm...sungguhkah demikian?
Apa kata Alkitab tentang Kasih Sayang
Kasih tentu harus kita dengungkan dan kumandangkan dengan keras. Bukan dalam bentuk kata-kata romantis, tapi lebih pada tindakan nyata yang praktis. Bukan dalam bentuk hadiah-hadiah yang membuai jiwa, tapi lebih pada uluran tangan yang berdampak nyata. Alkitab menyatakan : “Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa” (Ayb 6:14)
Tidak terbantahkan kalau kisah sejati tentu tidak pandang pilih, atau pilih kasih. Ketika kita pilih kasih, kasih kita sudah tidak murni lagi. Namun sejujurnya jaga kemurnian hati dalam mengasihi bukanlah perkara gampang. Apalagi perasaan dan emosi turut ambil andil didalamnya. Tidak heran, kita bisa menyukai seseorang tapi tidak tertarik dengan yang lainnya. Hal itu sangatlah wajar.
Firman Tuhan tidak melarang kita untuk menunjuka kasih sayang kepada sesama. Namun ketika kasih sayang itu dibalut asmara buta, nah itu bisa menjadi masalah. Valentine boleh-boleh saja dirayakan, sama halnya kita merayakan sesuatu yang spesial dalam hidup kita. Namun bukan perayaan itu yang jadi fokus utama, tapi lebih kepada bagaimana cara kita merayakan dan motivasi hati kita tentunya.
Merayakan dengan sikap hati yang baru
Apa salahnya membeli sesuatu yang istimewa untuk orang tua sebagai tanda kalau kita mengasihi mereka? Apa salahnya kalau di hari Valentine kita mengirim kartu-kartu ucapan rasa syukur karena memiliki orang-orang terkasih dalam hidup kita. Tentu saja tidak salah. Hanya masalahnya, kita kerap tidak bisa bersikap adil. Kita biasa pakai ajang Valentine sebagai ajang untuk kita menembakan panah-panah asmara tanpa pernah berpikir apakah itu bisa membuat seseorang sakit hati atau tidak. Kita menjadikan Valentine sebagai alasan untuk mengumbar perasaan dan menyatakan cinta dengan begitu mudahnya tanpa berpikir tentang komitmen untuk setia. Bahkan tidak sedikit anak muda yang memilih hari kasih sayang ini sebagai ajang untuk memuaskan hawa nafsu, pedahal belum terikat dalam ikatan suci pernikahan. Sikap-sikap seperti inilah yang membuat hari kasih sayang tercoreng.
Merayakan Valentine dengan Sikap Hati yang Benar.
Teman-teman, kalau kita mau merayakan Valentine, ayo rayakan dalam kemurnian dan ucapan syukur karena kita masih dikelilingi oleh orang-orang yang mengasihi kita tanpa syarat. Berbagi sukacita dan kasih di hari istimewa ini tentulah sangat memberkati. Kita bisa merayakan tanpa harus membuang banyak uang untuk  hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Tapi kita bisa menjadikan ajang Valentine sebagai moment untuk berbagi dan peduli.
Kalau semua kita lakukan dalam ternag Firman Tuhan, tentulah semua akan mendatangkan berkat dan memuliakan nama Tuhan. Jadi, ayo kita rayakan Valentine dengan semangat baru, bukan untuk mengumbar nafsu tapi lebih pada menunjukan kepedulian dan kasih kita dengan cara-cara yang baru.
Selamat ber-Valentine  ria, ayo rayakan dengan cara-cara yang memuliakan Tuhan dan mendatangkan berkat bagi banyak orang J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar