Sakit hati atau benci kepada orang lain sering dialami oleh anak-anak muda. Tidak sedikit anak muda gampang marah dan terbawa emosi. Hal itu juga sering aku alami sebagai anak mudanya Tuhan. Aku ingin marah ketika dicuekin teman atau dituduh melakukan apa yang tidak pernah aku lakukan. Dulu sebelum mengenal Tuhan lebih dalam, kemarahan sering aku ungkapkan, tapi sekarang kalau mau marah aku selalu ingat firman-Nya. Aku harus mengampuni dan menyerahkan penghakiman pada Tuhan. Pas ingin mengampuni, awalnya hati dan pikiran masih agak berat, tapi pelan-pelan jadi lebih mudah. Tuhan ternyata juga memberi keadilan pada orang rendah hati dan mau mengampuni. Teman yang selalu menuduh aku dengan tidak jelas akhirnya makin dijauhi teman yang tidak suka dengan sikapnya itu.
Alkitab memberi nasihat kita untuk menjadi anak muda yang tulus hati. Tulus hati juga bicara tentang hati yang mudah untuk mengampuni orang lain. Semakin sering kita mengampuni orang lain, maka hati kita semakin murni dan iman kitapun semakin bertumbuh. “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” (1 Tim 1 : 5). Nah, kalau kita sudah punya ketulusan hati dan iman yang kuat, tentunya hidup kita bisa jadi berkat buat sekeliling. Bicara soal pengampunan, firman Tuhan menyatakan dengan tegas, kalau kita tidak mau mengampuni, Bapak juga tidak akan mengampuni kesalahanmu (Mat 6 : 15).
Sobat muda, jadi orang yang tulus hati dan mudah mengampuni, memang tidak mudah, tapi Tuhan memampukan. Allah sendiri akan menjadi perisai dan pembela orang yang tulus hati. Selain itu, orang lain juga suka berteman dengan orang yang tulus hati, suka mengampuni dan pandai menempatkan diri dalam bergaul. Selamat menjadi berkat ya J
Tuhan selalu melihat hati daripada kemampuan yang kita miliki.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar